Thursday, 6 February 2020

PhD Mom di Taiwan : Fokus Belajar? (6/7)

Maaf ya moms, updatenya jam segini 😁. Maklum emak-emak, nulisnya seadanya waktu. Bagaimana caranya agar bisa fokus belajar? Terus terang saya juga masih belajar untuk yang satu ini. Jadi mari sharing bareng-bareng ðŸŒđðŸŒđðŸŒđ. 



Sebelum bahas lebih lanjut terkait bagaimana caranya agar bisa fokus belajar, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami gaya belajar. Setiap orang punya gaya dan tipe belajar masing-masing. Bagi yang belum paham gaya dan tipe belajarnya bisa coba tes di sini: www.educationplanner.org . Setelah tau dan paham tipe dan style belajar kita, baru bisa disusun strategi belajarnya sebaiknya seperti apa agar bisa fokus.

Saya pribadi tipe visual, jadi saya suka tempat yang sepi, rapi, bersih, dan wangi untuk belajar. Saya juga suka mencatat dan membuat mind mapping, sehingga peralatan tempur yang penting bagi saya adalah buku yang lucu-lucu dan aneka stationaries yang mendukung mood belajar saya. Alhasil... Saya hampir tidak pernah belajar di rumah. Tau sendirikan Moms, rumah dengan balita itu (eh... Najmi pertengahan tahun ini bakal 6 tahin denk ðŸĪŠ).... Ya begitulah. Kalau belajar di rumah, waktu saya justru habis buat beberes baru kemudian belajar. Makan waktu mak. Kadang beresin rumah habis waktu seharian, dalam waktu beberapa menit udah porak poranda kembali 😂😂. Jadi daripada mood rusak, saya biasa belajar di research room, perpus (salah satu bagian di perpus ada yang ala-ala cafe gitu), warung kopi (ini kalau udah nggak ada opsi lagi, kadang di kantin kampus ada study corner yang ciamik juga). Pencahayaan juga bagian penting bagi saya. Saya nggak bisa belajar dengan mati lampu/redup lalu dibantu dengan lampur belajar. Pusing dan bikin ngantuk 😂. 

Nah, setelah tahu tipe dan gaya belajar kita, hal lain yang menurut saya bisa membantu untuk fokus belajar: 

1. Diary penelitian
Buatlah diary penelitian, sehingga kita bisa melihat progres riset kita.  Saya membeli jurnal sederhana yang saya gunakan sebagai diary penelitian. Point penting dari jurnal tersebut berisi:
a. Fokus : fokus utama hari itu apa
b. Top three task : tiga hal utama yang harus diselesaikan
c. Notes for next day : membuat kita lebih terencana, karena sudah punya gambaran besok akan seperti apa lanjutannya
d. My happy/unhappy thoughts : buat curhat aja sih, sehingga saat pulang nanti nggak punya beban atau 'sampah pikiran'

2. Riset = work, anggap penelitian/belajar kita seperti layaknya kerja, jadi ada waktu ajegnya dan fokus mengerjakan selama jam tersebut. Dengan berbagai aktivitas, luangkan minimal 2 jam untuk belajar. Mungkin langkah kita tidak sekencang yang lain yang hampir semua waktunya didedikasikan untuk belajar/riset, setidaknya... Masih meluangkan waktu ðŸĪĢðŸĪĢðŸĪĢ. 

3. Buat list bacaan per minggu atau per dua minggu. Selain hemat waktu, juga membuat kita tidak teralihkan dengan sibuk nyari-nyari bahan bacaan setiap akan belajar. Belajar ya belajar... Bukan nyari bahan 😂. 

4. Belajar dengan tuntas! Terkadang saat baca satu bahan, ada beberapa point yang belum dimengerti. Atau ada beberapa bagian yang sepertinya enak untuk digunakan sebagai data/argumen pendukung. Nah, emak-emak doyan kali tuh nge-skip. Nanti aja dibaca lagi, terus ditandai. Do not do that moms! Karena kamu nggak bakal pernah men-cek kembali. Atau saat butuh, ingat pernah ada di buku X lalu cari-cari lagi. Buang waktu! Mending langsung "diselamatkan". Baiknya didokumentasikan secara soft file (bukan catatan dibuku), saat butuh gampang nyarinya. 

5. Jangan berhenti ketika "stuck". Tetap lakukan hal-hal kecil seperti merapikan list bacaan, merapikan penulisan references, hal-hal kecil lainnya yang nggak pakai mikir. Kalau berhenti, biasanya jadi kepikiran dan mumet, akhirnya stres. Kalau sudah stres mulai deh cari pengalihan misalkan: nonton drama korea 😂 (not me, seriously!). 

6. Do not underestimate your progress! Sering kali kita merasa tidak melakukan apa-apa. Yang hasil tulisan dirombak habis oleh prof lah, hasil yang tidak sesuai lah, padahal sudah sekian banyak wakyu dan energi yang didedikasikan. No moms! Semua itu adalah 'progress', bagian dari usaha kita untuk menuntaskannya. Jadi jangan anggap sebagai kegagalan, itu adalah roda yang tengah berputar yang pada akhirnya mengantarkan kita ke tujuan : PULANG DENGAN GELAR DOKTOR #hem. Namanya roda, kadang di atas... Kadang di bawah kan... Atau dalam sehari hanya bisa membaca beberapa paragraf jurnal. It is a progress mom! Hargai usaha yang sudah kita lakukan sekecil apapun 😊😊😊🌷🌷🌷. 

7. Apakah harus menunggu anak-anak tidur dulu? Tergantung moms, tiap orang beda-beda. Makanya sebaiknya pahami dulu cara belajar kita. Kalau saya sendiri nggak bisa belajar kalau anak masih terjaga. Saya nggak bisa lagi baca terus ada yang interupsi. Lagi nulis terus tiba-tiba ada yang nanya ini-itu. Jadi... Atur sesuai kebiasaan masing-masing saja.

Um... Apalagi ya?
Ada tambahan Moms? 🧐

No comments:

Post a Comment

Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah

  Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Mengha...