Thursday, 6 February 2020

Kuliah di Taiwan Tanpa Beasiswa : Yes or Nay?

Bulan Januari merupakan waktu paling sering bagi saya mendapatkan berbagai pertanyaan terkait kuliah di Taiwan. Baik dari mereka yang saya kenal, kenalan dari teman, atau yang tidak kenal sama sekali. Maklum, bulan ini biasanya banyak yang sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan kuliah di Taiwan. 



Pertanyaan yang sering saya dapatkan akhir-akhir ini banyak yang berkaitan tentang beasiswa. Mungkin karena Taiwan memang sedang membuka pintu seluas-luasnya bagi mahasiswa asing karena mereka kekurangan SDM untuk mengisi kursi-kursi di perguruan tinggi, sehingga mau tidak mau pihak kampus harus memutar otak bagaimana caranya bisa mendanai banyak mahasiswa asing di kampus mereka. Alhasil, kebanyakan beasiswa yang diberikan saat ini adalah beasiswa parsial, dalam artian yang dibiayai hanya setengahnya saja. Jika kampus sudah memberikan beasiswa berupa tuition fee dan credit fee, maka uang saku bulanan tidak diberikan. Jika uang saku bulanan yang diberikan, maka mahasiswa harus membayar sendiri uang semesteran (tuition fee dan credit fee). Belum lagi ada tambahan biaya seperti uang asrama, uang asuransi (yang bagi mahasiswa harus dibayar per semester), uang pembuatan/perpanjangan ARC (Alien Recident Card). 

Nah, kalau kondisinya seperti ini, tetapkah harus berangkat dan lanjut kuliah di Taiwan? 

Alternatif yang dapat dilakukan menurut saya: 

1. Pastikan ke pihak kampus, berapa lama beasiswa yang akan didapatkan? Karena dalam kenyataannya, ada mahasiswa yang hanya dapat beasiswa parsial dan itupun hanya satu tahun. Sehingga ketar-ketir ditahun kedua. 

2. Jika anda seorang dosen, minta pihak International Offfice untuk membantu mendapatkan Elite Scholarship, beasiswa yang khusus diberikan ke dosen-dosen dari negara ASEAN. Selama anda sudah mengantongi LOA (Letter of Acceptance) biasanya pihak IO bersedia membantu. 

3. Hubungi profesor yang akan menjadi supervisor anda, apakah bersedia memberikan bantuan dana? Jika ada berapa nominalnya dan untuk berapa lama? Kalau bisa, hem, buat hitam di atas putih. Karena tidak sedikit juga mahasiswa yang tiba-tiba "diputus" bantuan dananya oleh sang professor. Atau dijanjikan senilai X namun realitanya hanya setengah bahkan sepertiganya. 

4. Diskusikan dengan pihak keluarga, jika kondisinya seperti ini apakah bisa membantu memberikan dukungan dana?

Apalagi jika anda ke Taiwan bersama keluarga, pikirkan benar masak-masak. Tetapkan semenjak di tanah air, strategi apa yang akan digunakan setelah sampai di Taiwan nanti. Perihal finansial adalah bagian yang penting dan krusial, harus disiapkan dengan matang. Benar, rejeki sudah Allah atur, tapi nggak asal terjun bebas jugakan? 

Sesampai di Taiwanpun sebenarnya ada banyak alternatif  yang bisa digunakan misalkan part-time (tapi kebanyakan part-time mengharuskan bisa bahasa mandarin), jualan seperti saya 😅😅, mengajar PMI atau anaknya pekerja ekspat. Tapi... Pikirkan lagi, tujuan utama ke Taiwan buat apa? Jangan sampai problematika finansial membuat anda jadi salah fokus. Alih-alih fokus dengan studi yang ada malah sibuk cari duit (berasa ngomongin diri sendiri 😅). 

Saya saat ini memang sudah tidak ada beasiswa, tapi dari awal saya sudah tahu kalau beasiswa saya hanya untuk 3 tahun. Jadi, dari awal saya dan suami sudah mempersiapkan kondisi ini. Di tahun awal, suami hanya dapat beasiswa selama enam bulan, kami lumayan keteteran juga karena pemasukan hanya dari beasiswa saya. Alhamdulillah cukup terbantu dengan #bundanajmi, dan sekarang jadi pemasukan utama kami. Namun, menjalankan bisnis katering itu tidak mudah, yang pasti butuh energi yang besar ditambah harus membagi waktu untuk belajar dan kegiatan lainnya. 

Jadi.... Bagaimana? Tetap lanjut? Kalau punya cadangan dana atau orang tua yang siap mendukung, saya sarankan lanjut. Tapi jika sumber keuangan anda hanya akan bergantung dari beasiswa (parsial) semata, sebaiknya jangan, apalagi plus bawa keluarga. Memang, sayang rasanya melepas kesempatan yang sudah di depan mata. Tapi yakinlah, akan ada peluang yang lebih baik lagi. 

My two cents...

No comments:

Post a Comment

Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah

  Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Mengha...