Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah”
1.
Memahami bahwa alquran adalah wasilah
dari Allah untuk mengangkat kebodohan. Al Quran adalah blue-print bagi seluruh
alam, semua solusi permasalahan hidup ada didalamnya.
2. Science membuktikan menghafal alquran
meningkatkan kecerdasan dan angkanya cukup signifikan, hingga bisa meningkatkan
kecedasan kognitif hingga 15% (ini saya sudah kroscek ke beberapa penelitian
yang dilakukan di Kuwait, Iran dan Indonesia. Kalau pematerinya merujuk ke
pemaparan ust Adi Hidayat terkait penelitian yang dilakukan di Malaysia)
1. Tahapan dalam menghafal al quran :
tilawah, tartil, ziyadah (menghafalkan), murajaah. Sebuah perjalanan panjang
dan akan kitalakukan seumur hidup kita. Maka butuh untuk bisa MENCINTAI
murajaah.
2.
Meciptakan kecintaan untuk murajaah
BUTUH WAKTU dan sudah sunnatullahnya akan ada banyak ujian didalamnya.
3.
Bagaimana agar bisa survive dalam
menjalani dan menghadapi ujiannya?
a.
Memahami kedudukan Al Quran
b.
Memahami kedudukan penghafal Al Quran
> “Sesungguhnya Allah SWT memiliki kekasih dari manusia, para
sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, siapakah mereka? Nabi menjawab: “Mereka
adalah ahlu al-Quran, mereka menjadi Ahlullah dan kekasih-Nya.”(HR Ibnu Majah).
c.
Jangan menjadikan waktu bersama Al
Quran sebagai beban. Baca/hafalkan/murajaah bacaan alquran kapan saja dan
dimana saja, agar Allah berikan keberkahan waktu terhadap kita.Terutama saat
mendampingi anak untuk menghafal Al Quran, jangan sampai anak trauma dalam
menghafal AL Quran.
Terkait mendampingi anak dalam menghafal dan memurajaah Al Quran,
berikut tips dari Ustzh. Rina:
1.
Orang tua harus menjadi ROLE MODEL,
terutama untuk anak-anak yang belum memasuki usi balig. Anak-anak pada usia
tersebut belum memiliki kewajiban untuk beribadah, namun orang tua sudah
seharusnya mempersiapkan anak dan membiasakan mereka dengan ibadah-ibadah
terutama yang wajib.
2. Anak yang belum baligh tidak mengenal
benar dan salah, dan tugas orang tua untuk mengajarkannya. Mereka belum terlalu
bisa untuk memahami dengan kata-kata, cara mereka untuk belajar adalah dengan
MENCONTOH dari orang tua dan lingkungan sekitar. Maka jika orang tua ingin
anaknya mnjadi seorang penghafal Al Quran, orang tua harus mencontohkannya.
3.
Bagaimana caranya?
a.
Orang tua harus akrab terlebih dahulu
dengan Al Quran.
b.
Khusyuk dalam membaca al quran,
sehingga setiap bacaannya menghujam ke hati dan semoga menjadi jalan hidayah
c.
Hidayah penting, karena Allah yang
memudahkan seseorang dalam menghafal dan doakan anak-anak kita untuk diberi
hidayah dan dimudahkan
4.
Bagaimana jika orang tua belum hafal
Al Quran? Jadikanlah kesempatan mendampingi anak untuk sama-sama menghafal al
Quran
5.
Bagaimana jika orang tua sibuk? Di sisi
lain anak lebih cepat menghafal dibanding orang tua.
1. Jika memungkinkan anak khatam tilawah
al quran seminggu sekali, tentunya dilakukan dengan cara bertahap. Jika anak
belum bisa membaca al quran maka bisa orang tua yang membacakan atau bisa juga
dengan mendengarkan mp3 tilawah al quran yang banyak tersedia saat ini. Lebih diutamakan
orang tua yang membacakan.
2.
Jika disaat dibacakan al quran anak
tidak fokus atau malah sibuk dengan aktivitas lain, tidak apa-apa. Karena pada
prinsipnya memori anak tetap merekam. Dan yang terpenting, anak melihat
keistiqamahan orang tua bersama al quran (role model)
3.
Murajaah alquran sesuai kemampuan
anak, jangan dipaksakan. Jika anak mau menghafal dan memurajaah jangan lupa
untuk diberikan reward/hadiah/penghargaan.
4.
Akrabkan anak dengan al-quran
misalkan dengan disetelkan tilawah al quran selama anak di rumah atau sedang
bermain.
5.
Latih anak untuk “terjaga” dengan
memperbanyak zikir.
6.
CIptakan sendiri waktu mustajab
memurajaah hafalan, misalahkan setelah shalat subuh, setelah shalat magrib,
sebelum tidur. Bisa dibuat sesuai kondisi masing-masing keluarga.
Note (kesimpulan pribadi):
·
semakin muda usia anak, semakin mudah
bagi mereka untk menyerap ilmu. Ilmu apapun, termasuk alquran. Di usia emas ini
hingga memasuki usia akil balig, sebaiknya anak didukung untuk memaksimalkan
ziyadah (menghafal alquran). Sehingga setelah akil balig mereka tinggal
memurajaah melalui tilawah dan menjaga hafala hingga mutqin.
·
Jangan sampai anak terbeban dengan “ambisi”
orang tua dan trauma dengan alquran
No comments:
Post a Comment