Tuesday, 25 February 2020

Makanan Untuk Teman

Ditantangan #bundacekatan kali ini, kami diminta untuk menyajikan makanan spesial untuk teman-teman yang diajak camping minggu lalu. Makanannya bisa dimasak sendiri, bisa juga beli di luar.

Kali ini saya memilih tiga teman dari keluarga manajemen emosi dan portofolio. Kebetulan saya baru saja membaca artikel menarik tentang bagaimana mengontrol emosi bagi muslimah. Setelah saya masak ulang, langsung saja saya sajikan ke dua orang teman di keluarga ini. Ini hasil racikan saya:
Dan satu lagi saya berikan kepada teman dari keluarga HS tentang metode Jena Plan. Pas banget baru ikutan workshopnya ☺️☺️. Secara garis besar, berikut konsepnya:
Jadi penasaran, materi berikutnya apa 😬😬


#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Tuesday, 18 February 2020

Camping Bunda Cekatan

#BundaCekatan minggu ini seru banget! Di suruh camping dengan bunda cekatan dari regional lain dan saling berbagi, makanan apa saja yang sudah kami lahap dan mengapa menjadi favorit masing-masing.

Saya pribadi belum sempat cari teman camping, tapi alhamdulillah, ada saja yang berbaik hati mengajak camping bareng. Sehingga saya bisa berbagi dengan 10 bunda cekatan lainnya. berikut obrolan ringan kami selama camping beberapa hari ini :)


No
Nama
Regional
Keluarga
Favorit dan Alasan
1.
Yessi Lola
IP Kalsel
Manajemen Emosi
Sub class: inner child
-          Mendeteksi inner child
2.
Nurul Halimah
IP Banten
Manajemen Emosi

Sub class: Manajemen Marah
Mengenal karakter diri lebih dalam, belajar mengelola konflik, bertemu dengan teman-teman yang memiliki tuuan yang sama
3.
Michelle
IP Bandung
Manajemen Emosi

Sub class: self healing
Saring mengenai self-healing menurut Islam
4.
Anita Venera
IP Bandung
Manajemen Waktu
Suka sekali dengan keluarga uluwatu karena mendapatkan banyak hal baru
5.
Ismi Nur Cahyani
IP Jakarta
Bermain Bersama Anak
Dapat ilmu seperti metode Montessori, fitrah based education, neuroparenting

Mendapat tips serta mindset positif saat bersama anak
6.
Nurul Hidayah
IP Bandung
Home Schooling
Portofolio
Teman bermain anak
Parenting
Fav: Portofolio
Alasan : bisa mendokumentasikan aktivits dan tumbuh kembang anak
7.
Firdausiah Adinta
IP Tangsel
Manajemen Waktu
Sub class: Kandang Waktu, BUJo, To do list, Manajemen Waktu Ranah Domestik
Manajemen waktu merupakan hal dasar utama yang ingin dikuasai untuk meningkatkan kualitas hidup pribadi dan keluarga.
8.
Nurul Ku
IP Semarang
Portofolio
 Sesuai kebutuhan dan mind map
9.
Lyes Erdiningsih
IP NNP
Parenting
Sesuai dengan mind map
10.
Abira Rahmie
IP Padang
Manajemen Waktu

Manajemen Emosi
Suka dua-duanya, karena sesuai dengan sikon saat ini































seru kan! Berkumpul dengan teman-teman dari berbagai regional, dari sabang sampai merauke, dan membicarakan minat masing-masing yang terus terang... minat saya juga! :D

Berikut chart-nya yaaa, peminat terbanyak manajemen waktu dan manajemen emosi euy! :)



#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Tuesday, 11 February 2020

Bullet Journal

sebagai pecinta stationary, saya betah berlama-lama mengulik barang-barang lucu di toko buku. Benda yang paling saya suka adalah buku jadwal (yearly/monntly/daily plan) dan aneka spidol atau pena lucu-lucu. Kenapa suka? Nggak tau juga :D

Diantara deretan note yang menarik mata itu ada beberapa buku yang saya suka bertanya-tanya, ini gunanya buat apa? Yak... grid/dot note. Buku yang biasanya covernya ciamik tapi didalamnya berisi titik-titik beraturan. "Buat apa buku ini?", sering pertanyaan itu terlontar dan baru minggu kemarin donk terjawab!!!

Iya... saat saya masuk kepengelompokan keluarga uluwatu. Seperti yang rutin saya ceritakan setiap hari selasa (fb posting sih) mengenai penugasan #bundacekatan saya bergabung ke keluarga manajemen waktu. Keluarga ini anggotanya buesaaaaar banget, 500 orang lebih. Kebayangkan hebohnya kalau lagi diskusi bareng? Nah untuk memudahkan, dibuat lagi kelompok-kelompok kecil.

Monday, 10 February 2020

Phd Mom di Taiwan : Preschool, Day Care, dan Kindergarten (Part 1)

Bismisllahirrahmanirrahiim....

Dear Moms, jumpa lagi dengan postingan saya mengenai tetek-bengek menjadi PhD Mom di Taiwan. InsyaAllah kali ini saya akan membahas lebih spesifik mengenai sekolah bagi anak-anak. Tidak sedikit Moms yang berangkat ke Taiwan bersama keluarga dan membutuhkan dukungan untuk menjaga anak-anak, dan sekolah merupakan salah satu opsi yang paling memungkinkan. Karena keterbatasan pengalaman, pembahasan akan saya batasi pada tiga tingkatan sekolah saja yakni tahap 1 : preschool, kindergarten, dan day care; tahap 2 : Public Kindergarten; tahap 3: Public Elementary School. Dan akan ada tiga tambahan cerita mengenai kurikulum sekolah TK di Taiwan dan mengapa Najmi meninggalkan pre-school dan kindergarten. 




Thursday, 6 February 2020

Phd Mom Di Taiwan: Manajemen Waktu (7/7)

versi tertulis menyusul yak, hehehe
versi video bisa disimak di sini:


PhD Mom di Taiwan : Fokus Belajar? (6/7)

Maaf ya moms, updatenya jam segini 😁. Maklum emak-emak, nulisnya seadanya waktu. Bagaimana caranya agar bisa fokus belajar? Terus terang saya juga masih belajar untuk yang satu ini. Jadi mari sharing bareng-bareng 🌹🌹🌹. 



Sebelum bahas lebih lanjut terkait bagaimana caranya agar bisa fokus belajar, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami gaya belajar. Setiap orang punya gaya dan tipe belajar masing-masing. Bagi yang belum paham gaya dan tipe belajarnya bisa coba tes di sini: www.educationplanner.org . Setelah tau dan paham tipe dan style belajar kita, baru bisa disusun strategi belajarnya sebaiknya seperti apa agar bisa fokus.

PhD Mom Di Taiwan: Lab and Research Thingy (5/7)

Berhubung lagi musim upload foto dengan Bunga Sakura, dipostingan kali ini kita ikut posting Sakura :D :D Walau kagak nyambung sama isi postinganya. 



Dipostingan saya di sini: shorturl.at/eqsxD , saya sudah membahas gambaran umum mengenai tahapan apa saja yang harus dilalui untuk bisa menyelesaikan studi sebagai phd di Taiwan. Dan sedikit pemaparan tentang NGE-LAB di postingan ini shorturl.at/jCDSU . Atas permintaan seorang teman (ehem), kali ini saya kupas lebih dalam lagi mengenai NGELAB dan riset ini. 

Phd Mom di Taiwan : Memilih Profesor Seperti Mencari Jodoh (4/7)

Bismillah... Hello moms setelah terputus selama dua hari, kita lanjut lagi terkait seluk beluk Ph.D di Taiwan sebelum memutuskan, yes or nay. 

Kali ini kita membahas bagian yang penting dan sensitif: Profesor! 😊😊😊




Secara umum, untuk melanjutkan kuliah di Taiwan kita tidak harus sudah memiliki supervisor di Taiwan. Karena kita punya kesempatan untuk ambil kuliah terlebih dahulu sambil hunting-hunting profesor. Walau bbrp mahasiswa lain ada juga yang sudah punya profesor sejak awal perkuliahan. 

Kriteria profesor seperti apa yang sebaiknya kita pilih? Karena pada dasarnya kita seorang ibu, punya anak dan punya keluarga, memilih supervisor yang baik dan tepat memang perlu. Karena bagaimanapun, kita butuh pengertian dan sedikit empati dari mereka, hehehe. 

Jadi apa saja yang sebaiknya dipertimbangkan? 

1. Sebaiknya pernah mengambil kelas profesor yang kita sasar, jadi sedikit banyak tau dan paham karakternya. Tidak ada salahnya juga tanya-tanya ke senior mengenai prof yang bersangkutan. Saya belum pernah ambil kelas supervisor saya, tapi pernah terlibat di beberapa kegiatan yang sama. 

Phd Mom di Taiwan : Yes or Nay? (3/7)

Jadi bagaimana Moms? Sudah punya bayangan mengenai aktivitas selama menjalani amanah sebagai mahasiswa doktoral nantinya? Sebelumnya mohon maaf kalau postingan agak kemalaman hari ini. Habis berkreasi di dapur buat bakso, ada bakso pentol, bakso tahu, dan bakso telur. Buatnya pakai daging wagyu lhooo... (Jiah gaya 😂😂). Iya, ini mumpung lagi promo 3 pack seharga 199NT saja! 



Loh, kok malah bahas bakso? Jangan heran moms, nanti juga saat sudah menjalani kehidupan sebagai mahasiswa akan sering sekali mengalami hal-hal seperti ini, fokus tiba-tiba berubah. 😁 

Sebelumnya sudah dibahas mengenai finansial, anak, suami, dan gambaran umum tahapan perkuliahan S3 itu seperti apa. Perkuliahan hanya sepersekian kecil dari aktivitas kita sebagai mahasiswa. Masih ada sederatan tugas dan amanah lain, selain juga harus menjalani peran sebagai istri dan ibu. Makanya nggak heran banyak emak phd tiba-tiba menghilang dari kehidupan emak-emak sosialita lainnya, karena sudah sibuk di goa masing-masing   😆😆. 

Phdmom di Taiwan : Yes or Nay? (2/7)

Bismillah, kita lanjut diskusi kita kemarin ya moms, tentang melanjutkan sekolah di Taiwan sebagai seorang ibu (otomatis istri juga). Sebelumnya yang bingung kenapa saya mendadak rajin nulis beginian, pertama, biar saya punya dokumentasi jawaban, jadi kalau ada yang tanya tinggal saya kasih rujukan tulisan ini; kedua, saya lagi ikut Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) yang mewajibkan posting tulisan minimal 10 tulisan perbulan 😊. Semoga tidak bosan 😆😆😆. 




Kemarin kita sudah membahas bab utama yang menjadi kegalauan ibu-ibu dalam memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke luar negri yakni finansial, anak, dan suami . Pembahasannya juga masih kulit-kulitnya saja, nanti kita perdalam kalau ada yang bertanya 😂 (berasa lagi ngajar di kelas ini 🤣). Mungkin ada juga yang beranggapan kalau sesulit itu, ngapain sih harus sekolah tinggi-tinggi? Tapi... Memang ada beberapa profesi yang mengharuskan kuliah sampai S3, dosen misalnya. 

Nah sekarang kita masuk kebagian yang lebih membuat ketar-ketir lagi, yakni bagaimana sih realita keseharian #phdmom itu? Yang saya paparkan bisa jadi tidak mewakili realita keseluruhan #phdmom, mengingat pergaulan saya yang terbatas dan mayoritas teman-teman saya berada di area yang sejenis (lab kering). 

Phd Mom di Taiwan : Yes or Nay? (1/7)

Lanjut ulasan saya terkait belajar di Taiwan. Problematika lainnya yang banyak ditanyakan yakni tentang melanjutkan studi (khususnya S3) bagi seorang ibu. Saya fokuskan ke pembahasan di Taiwan karena barangkali sikonnya berbeda di negara lain. Btw kisah #phdmom dari berbagai belahan dunia sudah ada bukunya loh, judulnya "Jurnal Phd Mama", ada kisah saya juga di sana, bisa dicari di gramedia terdekat #yeaypromo 😆😆



Kembali ke laptop...
Menjadi mahasiswa postgraduate dengan amanah tetap sebagai istri dan ibu sudah dipastikan tidak mudah. Kalau dalam ilmu manajemen waktu selalu digaungkan "set your priority", dijamin emak phd bakal tambah stress. Bagaimana tidak... Semua ya prioritas! Semua penting! Semua harus diutamakan! Yey kan mak? 😎

Lalu bagaimana? Apakah pilihan melanjutkan studi S3 dengan status emak-emak layak diperjuangkan? Hal penting yang perlu dipertimbangkan: 

1. Suami apa kabar? Karena bagaimanapun suami adalah nahkoda dalam berumah tangga. Jika istri pergi ke luar negri untuk melanjutkan studi, ridho kah? Opsi yang memungkinkan: 

Kuliah di Taiwan Tanpa Beasiswa : Yes or Nay?

Bulan Januari merupakan waktu paling sering bagi saya mendapatkan berbagai pertanyaan terkait kuliah di Taiwan. Baik dari mereka yang saya kenal, kenalan dari teman, atau yang tidak kenal sama sekali. Maklum, bulan ini biasanya banyak yang sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan kuliah di Taiwan. 



Pertanyaan yang sering saya dapatkan akhir-akhir ini banyak yang berkaitan tentang beasiswa. Mungkin karena Taiwan memang sedang membuka pintu seluas-luasnya bagi mahasiswa asing karena mereka kekurangan SDM untuk mengisi kursi-kursi di perguruan tinggi, sehingga mau tidak mau pihak kampus harus memutar otak bagaimana caranya bisa mendanai banyak mahasiswa asing di kampus mereka. Alhasil, kebanyakan beasiswa yang diberikan saat ini adalah beasiswa parsial, dalam artian yang dibiayai hanya setengahnya saja. Jika kampus sudah memberikan beasiswa berupa tuition fee dan credit fee, maka uang saku bulanan tidak diberikan. Jika uang saku bulanan yang diberikan, maka mahasiswa harus membayar sendiri uang semesteran (tuition fee dan credit fee). Belum lagi ada tambahan biaya seperti uang asrama, uang asuransi (yang bagi mahasiswa harus dibayar per semester), uang pembuatan/perpanjangan ARC (Alien Recident Card). 

Nah, kalau kondisinya seperti ini, tetapkah harus berangkat dan lanjut kuliah di Taiwan? 

Alternatif yang dapat dilakukan menurut saya: 

1. Pastikan ke pihak kampus, berapa lama beasiswa yang akan didapatkan? Karena dalam kenyataannya, ada mahasiswa yang hanya dapat beasiswa parsial dan itupun hanya satu tahun. Sehingga ketar-ketir ditahun kedua. 

Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah

  Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Mengha...