Sunday, 13 January 2019

Barakah Culture VS Hustle Culture : Karena Kamu... Begitu Spesial...

Melanjuti mengenai pembeda Barakah Culture VS Hustel Culture yang dibahas dalama postingan INI , kali ini saya hendak melanjutkan pembeda kedua yakni KAMU SPESIAL.

Sebagai Muslim, barangkali kita sudah hafal atau setidaknya familiar dengan ayat ini: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al-Baqarah [2]: 30)

Mencoba mentadabburi ayat tersebut, apa yang dapat kita ambil ibrohnya? Secara umum dan sering kita dengar di kajian-kajian, ayat ini menjelaskan fungsi manusia diciptakan. Selain untuk beribadah dan menyembah Allah, manusia juga adalah seorang Khalifah. Tapi... coba resapi lebih dalam lagi... gali makna lebih jauh lagi, apa makna tersembunyi dibaliknya? Makna signifier kalau kata orang-orang semiotik (eh.. tidak sedang menafsirkan secara semiotik ya, saya juga bukan ahli tafsir). 

Ayat tersebut secara gamblang menunjukkan bahwa Allah PERCAYA kepada kita, manusia. Dan karena rasa percaya itu Allah titipkan sebuah tanggung jawab, yakni... menjadi Khalifah di muka bumi. Malaikat saja meragukan suatu bentuk trusted  yang Allah berikan kepada manusia, namun Allah menjawab kalau Dia mengetahui apa yang malaikat tidak ketahui. Setan seorang mahluk yang begitu taat beribadahpun terusir dari surga karena tidak percaya akan keputusan ini dan menolak untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama yang Allah ciptakan. 

Kembali ke Barakah Culture, dengan rasa percaya dari Allah ini, apa yang membuat kita merasa diri kita bukanlah siapa-siapa, kita hanyalah remah-remah rengginang? Adalah kita dan diri kita sendiri yang mengkerdilkan arti kehadiran kita di muka bumi ini. Padahal Allah, yang menciptakan dan yang Maha Tahu tentang segala sesuatu mengenai diri kita... menaruh kepercayaan yang LEBIH BESAR dari yang pernah kita BAYANGKAN!

Hustle Culture menggiring manusia untuk berada di posisi BELIEVE ini... percaya bawah setiap manusia memiliki potensi luar biasa. Setiap manusia punya versi terbaik dari dirinya sendiri, hanya saja, banyak diantara kita malas dan tidak mau bekerja lebih keras. Diri kita terlalu lemah dan lembek, menghadapi tantangan dunia yang semakin keras setiap harinya. Hanya saja... seperti yang kita bahas di bagian satu kemarin... yang ditawarkan Hustle Culture semata-mata hanya hal duniawi saja, untuk memuaskan ego dan nafsu manusia. Hasil akhir dari kerja keras manusia dalam Hustle Culture adalah money, power and fame (uang, kekuasaan dan popularitas). Contohnya "financial freedom" atau "leaving a legacy" yang begitu gembar-gembor mereka suarakan. 

Bagaimana dengan Barakah Culture? Dalam Barakah Culture, manusia digiring untuk bisa melebihi versi terbaik dari dirinya, tujuan akhirnya bukan hanya sekedar uang, kekuasaan dan popularitas, namun lebih dari itu. Bahwa sejatinya seorang muslim adalah seorang Khalifah, memiliki amanah dan tanggung jawab yang tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk orang-orang lain di sekitarnya, alam dan lingkungan yang menjadi tempat tinggalnya dan Allah yang telah menciptakannya. Setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya akan dimintai pertanggungjawaban nantinya. Dalam kata lain, versi terbaik seorang Muslim dalam barakah culture adalah jika seseorang itu memiliki manfaat dan pengaruh bagi dirinya sendiri, orang-orang dan lingkungan disekitarnya. 

Lalu... bagaimana caranya agar bisa menjadi seperti itu? Akan dibahas dipostingan no.3 ya... Doakan bisa menuliskannya besok :) :)


No comments:

Post a Comment

Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah

  Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Mengha...