Yeay... hari ini sepertinyahari yang paling ditunggu oleh Najmi semenjak kami kembali ke Taipei. Hari dimana dia bisa bertemu dengan teman-teman lamanya dan bermain bersama selepas shalat jumat. Saya pribadi pun agak deg-deg-an, kira2 bagaimana Najmi merespon teman2nya. Karena salah satu alasan kami mengadakan project ini adalah untuk men-detoks pengaruh buruk yang didapatkan Najmi selama di Indonesia.
Di Indonesia Najmi berubah menjadi anak yang bertempramen tinggi serta sangat posesif dengan barang-barangnya. Kami memahami perubahan itu terjadi karena kehadiran sosok teman sebaya yang selalu merebut semua miliknya. Apa yang ada ditangan Najmi, dia selalu mau dan berusaha mengambilnya. Setiap Najmi punya mainan, anak itu oengen main bersama dan dia yang mengatur-atur semuanya. Giliran mainan dia, hanya dia yang boleh memainkan. Untungnya Najmi anak yang "keras" dan dia memang saya ajarkan untuk memiliki kesadaran akan barang2nya. Ini barangnya, silahkan berbagi, kalau tidak mau ya gidak usah memaksakan diri. Itu barang orang, kalau mau main minta izin, kalau tidak diizinkan jangan pernah memaksa orang. Itu yang saya ajarkan ke Najmi dan dia memahaminya. Sehingga, ketika barangnya direbut dia berani memarahi anak orang ^_^ btw, Najmi tidak serta merta main marah saja ya. Dia cukup sabar malah dengan bersedia berbagi mainannya dengan anak lain, namun anak itu saja yang maunya semua yang ada ditangan Najmi. Jadi ketika Najmi membela diri, saya tidak menyalahkannya.
Sempat cek-cok sih sama suami, karena suami memarahi najmi yang tengah mempertahankan hak nya. Padahal suami tidak tahu kronologinya seperti apa. Terus terang, saya keberatan. Saya malah meminta si anak itu yang diajari mana hak dia, mana bukan. Juga bagaimana adabnya meminjam.
"Yah... namanya juga anak-anak", bela suami waktu itu. Aaiih.... justru karena anak-anak, diajarin donk biar bener! Mereka kan nggak tau mana benar, mana salah, orang tuanyalah yang hatus mengajarkan. Bukannya "memaklumi" hanya karena dia anak-anak. Fyyuuuh...
Kembali ke laptop, hehehe... ternyata yang saya khawatirkan tidak terjadi. Najmi bermain seperti biasanya dengan kawan-kawan lamanya ini. Dia tetap anak yang lembut dan mudah bergaul. Mungkin karena dia tidak merasa sedang dalam posisi terancam. Karena teman-temannya di sini memang baik-baik saja dan tidak ada yang suka merebut mainannya. Yang ada justru Najmi dipinjami mainan mereka. Hehehe...
Overall.... saya merasa beruntung juga peristiwa tidak menyenangkan itu terjadi sewaktu kami di Indonesia. Setidaknya saya jadi tahu kalau Najmi anaknya kuat dan mandiri ^_^
Demikian laporan family project hari ini... sooo happyyy ^_^
#Day4
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah
Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Mengha...
-
Bismillah.... Butuh waktu hampir satu tahun untuk melanjutkan Part 2 ini 😆. Mohon maaf sebelumnya ya.... Awalnya mau saya buat versi video...
-
Pertanyaan berikutnya yang sering saya dapatkan adalah : "Apakah bisa membawa keluarga sambil sekolah di Taiwan?" Tentu saja bis...
-
Bismisllahirrahmanirrahiim.... Dear Moms, jumpa lagi dengan postingan saya mengenai tetek-bengek menjadi PhD Mom di Taiwan. InsyaAllah ...
No comments:
Post a Comment