Sunday, 18 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktif Day #10

Pffyyuuuh.... finally... day #10 ya...
Tantangan terbesarnya ternyata bukan mempraktekkannya, namun menuliskan dan mengevaluasinya.

Apalagi.... bulan ini benar-benar super hectic bagi saya. Ya.... bulan UAS book. Setiap minggu presentasi... setiap minggu quiz... dan juga harus menyelesaikan 5 paper sekaligus.

Mending kalau cuma itu saja, harus menyiapkan makanan buat katering juga... jaga anak juga... daaan ini ramadhan ciiiin. Rasanya ingin give up saja, huhuhuhu...

Makanya, walau minta dispensasi 1 hari, rasanya senang bisa menuntaskan tantangan kali ini. Ada banyak sekali catatannya, dan ada hal-hal yang membuat saya sedih, hiiiksss.... tapi nggak ada kesempatan menuliskan semuanya, hehehehe ^_^

Yang pasti... tidak sabar untuk lanjut ke tantangan berikutnya. Kayaknya mau menantang diri buat komprod dengan suami deh! Apakah dengan Najmi sudah aman? Hohohoho... ya belum juga sih. Kan katanya by process.... semoga kami bisa selalu menjadi lebih baik lagi! :)




#level1
#day10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Saturday, 17 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktif Day #9

Well... today, I am kinda loose my encouragement to challenge my self to communicate with Najmi withouth "emotion" (anger feeling, red).

I could say that we have succeed to past the challenge, therefore I would like to challeng my self with other variable : KISS (keep it short and simple). Uum... I would also like to combine "no emotion" challenge with KISS.

In my opinion, KISS would be very helpful to control our emotion. Because KISS helps the children to catch the meaning of our words and to understand the instruction. Therefore, we can communicate effevtively and reduse the miss-communication, in other word less the emotion too ^_^.



#level1
#day9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Friday, 16 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktif Day#8

Gini nih... klo ngerasa udah sedikit lebih baik... bawaannya pengen loncat ke tantangan berikutnya :D hehehe

Tapi... sabar...sabar... dua hari lagi tuntas kok... lagian eksekusinya selama 8 hari inikan masih turun-naik-turun-naik, walau kecendrungannya justru membaik. #alhamdulillah

Hal lain yang saya rasakan dari tantangan kali ini adalah.... kata-kata positif yang banyak keluar dari mukut sikecil. Misalkan,"Bunda lagi apa sayang?", "Bunda mau makan sayang?", pokoknya oada pakai sayang-sayang gitu deh. Mungkin karena dia merasa lebih di sayang #aih ^_^

Semoga kami berdua bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya :) aamiin...


#level1
#day8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Thursday, 15 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktif Day #7

Masih tentang tantangan untuk berkomunikasi tanpa eemosi. Selain manajemen waktu dan lelah.... poin utama yang harus ditingkatkan adalah... kedekatan kepada Sang Pencipta.

Mungkin efek puasa juga kali yaa... jadinya lebih bisa mengontrol diri. Ibadah harian juga lebih banyak dari pada biasanya, alhasil... diri lebih tenang... dan lebih santai juga menghadapi anak.

Hm....
Evaluasi hari ini rasanya jleb sekali... #hiks

#level1
#day7
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Wednesday, 14 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktid Day #6

Dari 5 hari yang sudah dijalankan... catatan lain yang perlu diperhatikan dalam komprod yang berpengaruh pada kondisi emosi adalah... kondisi fisik.

Jiwa yang lelah begitu mudah terpancing emosi, bahkan saat berkomunikasi dengan anak. Fyuuh... tau sendirilah anak-anak itu yaa.. mungkin mrk mikirnya kita energinya nggak habis-habis seperti mereka, kekeke.

So.. kalau lagi capek, istirahat dulu saja. Bicarakan baik-baik pada anak... dan minta bantuan pasangan. Daripada anak jadi tempat pelampiasan... iya kan? :)



#level1
#day
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tuesday, 13 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktif day #5

Lanjut cerita kemarin... mengenai manajemen waktu dan mengelola emosi.

Setelah diperhatikan dan diamati.... ternyata yang suka membuat saya penuh emosi saat berkomunikasi dengan anak itu... saat mepet dan keburu-buru ini itu.
Contohnya kemarin.... selama beberapa hari saya sukses berkomunikasi tanpa emosi dengan anak. Hingga siang itu.... saya mesti buru-buru antar pesanan, habis antar pesanan segera ke kampus dan hari itu mesti presentasi!

Karena harus menyiapkan pesanan dan bahan presentasi.... waktu yang saya miliki memang mepet sekali. Di satu sisi harus menyiapkan diri sendiri, di sisi lain harus menyiapkan si kecil. Si kecil, lihat emaknya sibuk dan kewalahan, malah tidak mau diajak kerjasama.

Biasanya bisa pakai baju dan sepatu sendiri. Ini malah mengulur-ngulur dan minta dipakaikan. Pakai acara lari-lari lagi. Aarrggghhh.... akhirnya emak meledak juga.... huhuhuhu....

Yah... andai saja semua tidak mepet, emak tentunya tidak jadi serba terburu-buru dan bisa berkomunikasi lebih menyenangkan lagi dengan si shalihah...

Noted..noted...noted!!


#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Monday, 12 June 2017

Tantangan Komunikasi produktif day #4

T_T ini catatan 2 hari yang lalu sebenarnya. Tapiii karena lagi UAS dan kejar target ramadhan, nggak sempat2 menuliskannya. Apalagi pesanan katering berturut-turut di saat yang bersamaan. Sudah berencana mau nulis pas sahur... tetap aja nggak sempat. Koksayang waktunya... mending buat baca quran atau apa gitu :D

Berhubung time is limited... mau nggak mau harus kejar setoran hati ini ^_^.

Singkat saja... salah satu tips agar tidak menjadi emosi saat berkomunikasi dengan anaka adalah... manajemen waktu yang baik. Maksudnya? Akan saya sambung buat laporan besok :D

#level1
#day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Wednesday, 7 June 2017

Tantangan 10 hari Komunikasi Produktif Day#3

Sepotong Pizza Untuk Najmi

Hari ini hari ke tiga (lbh tepatnya hari ke 4) tantangan berkomunikasi tanpa emosi, ekstra kuantitas dan kualitas bersama Najmi.

Dan Allah... benar-benar mendisainnya sedemikian rupa ^_^ Berawal dari perjalanan hunting kurma... qadarullah... suplier kami kehabisan stok padahal pemesanan di kami terus mengalir. Bingung bagaimana memenuhinya. Jadilah saya dan suami berinisiatif mencari ke Costco. Ada tiga cabang costco di area kami, masalahnya... semuanya jauh-jauh! Butuh minimal 40-60 menit naik bus atau mrt.

Setelah berdiskusi panjang dengan suami plus... berbagai pertimbangan... akhirnya kami pergi ke Costco yang dekat dengan Fujen University. Dari kampus saya langsung janjian dengan suami untuk berjumpa di stasiun MRT. Sesampainya dari stasiun MRT Fujen Univ, kami berjalan menuju Costco. Kata seorang teman hanya 5 menit jalan kaki. Kenyataannya? Jaraknya hampir 1 km bow!!! Untung suami bersama Najmi membawa stroller. Tidak terbayang harus jalan sejauh 1 km, diterik panas yang luar biasa, lebih dari 33 'c (tau sendiri Taipei lembabnya bagaimana... huhuhu) dalam keadaan berpuasa.

Saya dan suami sudah sama-sama lemas, biasanya dalam kondisi seperti ini kami mudah sekali terpancing emosi. Apalagi kalau si kecil ikut berulah... namun masyaAllah... karenan tantangan komprod ini... kami malah jadi semakin menyemangati, hingga akhirnya sampai juga ke tujuan ^_^

Tidak banyak buang waktu, kami langsung menelusuri setiap gang makanan dan buah2an untuk mencari.. KURMA! Hampir satu jam lamanya, semua sudut, bahkan peti2 terataspun kami telusuri... hasilnya nihil.

Sedih... kecewa... dan kami benar-benar lelah. Akhirnya beristirahat di food court sambil menemani si shalihah memakan sepotong pizza dan segelas honey lemon smooties. Rasanya baru kali ini kami berpuasa selayaknya anak kecil, rasanya... tergoda sekali dengan hidangan dihadapan kami. #halah

Najmi tampak sangat bahagia... karena sudah lama sekali dia tidak "piknik" bersama ayah bunda. Sangking senangnya, dia tidak ingin buru-buru diajak pulang. Kamipun masih harus kembali mengumpulkan tenaga. Membayangkan panas terik... dan jarak 1 km yang harus ditempuh berjalan kaki, rasanyaaa.... sudah lemas duluan.

"Sudah... anggap saja kita lagi sa'i", suami saya menyemangati. Aaiiihhh tumbeeen.... biasanya kalau kondisi seperti ini biasanya emosinya sudah ada di ubun2. Kami, saya dan Najmi, siap-siap saja jadi korban salah sasarannya. Namun kali ini berbeda. Mungkin efek puasa juga.

Lesu... kami kembali pulang. Tiap sebentar duduk mengumpulkan tenaga dan sejenak berteduh. Hingga sampai dirumah, iseng saya menghubungi suplier lama saya. Barangkali... beliau masih punya stok kurma seperti yang kami inginkan. Karena kami bingung juga.... bagaimana caranya menyampaikan ke para pelanggan yang sudah memesan. Dan... jawabannya sungguh tidak di duga... STOKNYA ADA!!!

MasyaAllah... jadi perjalanan kami sehari ini benar2 hadiah dari Allah... untuk menguji emosi kami... karena kami sedang menantang diri untuk berkomunikasi tanpa emosi. Dan juga hadiah spesial agar secara kuantitas dan kualitas waktu bersama Najmi lebih banyak lagi... maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan? Hiiiks...

#level1
#day3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tuesday, 6 June 2017

Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif Day #2

Sebenarnya... ini sudah masuk hati ketiga, namun karena kemarin benar-benar tidak swmpat sama sekali update tulisan.... jadilah hati ini dikategorikan sebagai hati kedua.

Alhamdulillah.. tangan komunikasi tanpa emosi ini luar biasa sekali efeknya. Sampai-sampai tiap malam tidur dalam kondisi berpwlukan terus, sambil si shalihah berujar: "Najmi sayang Bunda...", doooh meleleh ^_^

#level1
#day2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Saturday, 3 June 2017

TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF Day#1

Bismillahhirahmanirrahim....

Disaat teman-teman satu kelas Bunda Sayang #2 sudah masuk hari ke-3 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif... saya baru masuk hari pertama euy ^_^ Menjelang UAS ini memang benar-benar menyita waktu, yang presentasi lah.. yang tugaslah... yang persiapan UAS dan final papernya, hm... benar-benar buat waktu tak terasa berlalu. Apalagi sekarang sedang bulan Ramadhan, terkadang badan suka lemes karena kurang asupan saat sahur #hiks... *salah sendiri :P

Okay... back to topik... dari materi komunikasi produktif untuk diri sendiri, suami dan anak... saya akan memanfaatkan 10 hari pertama ini untuk meningkatkan kualitas komunikasi saya dengan anak. Dari materi yang sudah disampaikan, terus terang, saya sudah menerapkan semuanya (at least mencoba untuk menerapkannya). Karena jauh sebelum menikah saya sudah banyak membaca buku parenting dan menularkannya kepada suami setelah kami menikah. Hanya saja... praktek itu tidak semudah menerapkannya T_T. 

Hal yang sangat ingin saya terapkan dalam 10 hari ini adalah... MENGENDALIKAN EMOSI dan MENINGKATKAN KUANTITAS KOMUNIKASI. Well, meningkatkan kuantitas komunikasi tidak ada dalam list sih, namun saya tambahkan saja mengingat kuantitas komunikasi saya dengan anak kurang sekali. Kuliah... mengerjakan katering... mencoba aktif di kegiatan sosial... membuat waktu saya bersama anak benar-benar terkuras habis. Dan aktivitas saya yang padat terkadang acap kali membuat saya gampang terpancing emosi. Akibatnya kualitas komunikasi menurun drastis!!

Najmi, putri satu-satunya (saat ini)  yang saat ini berusia 2 tahun 11 bulan adalah anak yang sangat baik. Disaat rekan-rekan saya pusing dengan trouble two and terrible three, saya seperti baik-baik saja dengan Najmi. Namun akhir-akhir ini, dia mulai sedikit berulah.Tapi itu lebih untuk mencari perhatian saya, yang terkadang ketika sudah sampai di rumah masih sibuk saja mengerjakan PR >_<. *habis gimana naaak.. deadline... huhuhu....

Dan karena terkadang aktivitas mencari perhatiannya itu suka membuat saya esmosi... jadilah anak menjadi korbannya. hiiiikkkksssss.... Bismillah... mulai hari, saya mencoba untuk benar-benar mengendalikan emosi saya (lagi puasa toooh?) dengan cara : memberikan ektra 1 jam waktu bermain dengan Najmi (tanpa emosi), hehehe. 

Let see the update by tomorrow ;)

#level1
#day1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah

  Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Mengha...