Semua anak adalah bintang yang memiliki cahayanya sendiri. Yang kan bersinar dengan caranya sendiri dan pada waktunya. Hanya saja, orang tua sering tidak sabaran. Bahkan mungkin menjadikan anak menjadi bintang yang seperti ia inginkan. Perlahan cahaya si anak meredup... dan hanya berada dibawah bayang-bayang cahaya orang tuanya. Ketika cahaya orang tua meredup atau bahkan hilang, ia sudah tidak memiliki energi untuk memancarkan cahayanya sendiri.
Semoga saya tidak menjadi orang tua yang demikian... namun orang tua yang bisa mendampingi anak menemukan sendiri jalannya dan nersinar terang benderang selayaknya yang ia cita-citakan. Hopefully....
#aliranrasa
#semuaanakadalahbintang
Saturday, 27 January 2018
Saturday, 13 January 2018
Hang Out Bersama Bintang
Hari ini aktivitas HS kami off dulu. Ada dua alasan : emak lagi full orderan dan sudah lama kami tidak menjalani family time ^_^
Setelah menyelesaikan 50 orderan nasi padang dan beberes rumah (hem, ayah yang beberes, saya dan najmi leyeh-leyeh), kami menghabiskan waktu di taman dekat rumah.
Sederhana saja, menikmati wafel dan teh. Bintang keluarga kami tampak bahagia sekali. Karena sudah lama tidak keluar seperti ini :) sejenak beristirahat dari rutinitas untuk mengumpulkan energi baru.
Emak sempat iseng ngajakin hafalan, tapi si shalihah sudah terlalu bahagia mau jalan-jalan :p
Setelah menyelesaikan 50 orderan nasi padang dan beberes rumah (hem, ayah yang beberes, saya dan najmi leyeh-leyeh), kami menghabiskan waktu di taman dekat rumah.
Sederhana saja, menikmati wafel dan teh. Bintang keluarga kami tampak bahagia sekali. Karena sudah lama tidak keluar seperti ini :) sejenak beristirahat dari rutinitas untuk mengumpulkan energi baru.
Emak sempat iseng ngajakin hafalan, tapi si shalihah sudah terlalu bahagia mau jalan-jalan :p
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
#day3
Friday, 12 January 2018
Menjadi Bintang Adalah Proses Yang Panjang
Harapan kami, anak-anak kami menjadi bintang tidak hanya di dunia namun juga di hati akhir nanti. Maka sedini mungkin, kami harus mempersiapkannya. Salah satu keputusan yang kami ambil adalah, mengajarkan alquran pada Najmi sejak dini. Selain sering membacakan kisah dan arti dari surat-surat di alquran, kami juga berencana mendampingi Najmi untuk menghafal al quran.
Ada beberapa metode yang sudah saya pelajari, nampaknya saya akan mencoba mendisain metode ala saya sendiri. InsyaAllah kalau sudah berhasil saya coba tuliskan detailnya di blog ini. Ini masih masuk tahap percobaan... hari pertama.
Kebetulan besok saya ada orderan lunch bok sebanyak 50 buah, yang pengerjaannya harus dicicil dari sekarang (pagi). Padahal saya sudah berazzam, pagi adalah jadwal homeschooling Najmi dengan materi utama hafalan quran. Rencananya kelas akan di mulai dari jam 8 pagi -12 siang.
Namun karena musim dingin, Najmi baru bangun jam 10 dan saya sudah sibuk di dapur. Terasa banget godaannya... daaan... saya tidak boleh kalah! Ketika Najmi bangun dan selesai sarapan, segera saya tinggalkan dapur. Anak no.1 heuheu... dan dimualilah kelas hari itu, dengan baju yangnmasih bau dapur, heuheu... ruang yang saya sulap jadi kelas belajar Najmi penuh dengan mainan dan berantakan. Tidak ada waktu lagi untuk beberes... kelas harus di mulai.
10 menit..20 menit... masih bisa fokus anaknya. Lewat dari itu... buyar sudah. Kekeke. Lumayan sebenarnya untui anak seusia Najmi, baru 3 tahun gitu. Akhirnya dia sibuk main... dan saya terus membacakan surat yang akan dihafal.
Awalnya selama bulan pertama saya menargetkan an nas-al kafirun. Alhamdulillah annas sudah bisa, ehh untuk selanjutnya si bocah minta an naba. Gara-gara habis lihat video di youtube tentang surat ini.
Dengan waktu yang terbatas, ruangan yang kurang kondusif, emak yang kurang fokus... alhamdulillah... najmi bisa melafalkan an naba 1-3. Benar-benar harus penuh kesabaran... dan memang tiang utamanya adalah ibu. Jika ibu menyerah... anakpun menyerah. Semoga kami dikuatkan dan bisa istiqamah selalu!!! :)
Ada beberapa metode yang sudah saya pelajari, nampaknya saya akan mencoba mendisain metode ala saya sendiri. InsyaAllah kalau sudah berhasil saya coba tuliskan detailnya di blog ini. Ini masih masuk tahap percobaan... hari pertama.
Kebetulan besok saya ada orderan lunch bok sebanyak 50 buah, yang pengerjaannya harus dicicil dari sekarang (pagi). Padahal saya sudah berazzam, pagi adalah jadwal homeschooling Najmi dengan materi utama hafalan quran. Rencananya kelas akan di mulai dari jam 8 pagi -12 siang.
Namun karena musim dingin, Najmi baru bangun jam 10 dan saya sudah sibuk di dapur. Terasa banget godaannya... daaan... saya tidak boleh kalah! Ketika Najmi bangun dan selesai sarapan, segera saya tinggalkan dapur. Anak no.1 heuheu... dan dimualilah kelas hari itu, dengan baju yangnmasih bau dapur, heuheu... ruang yang saya sulap jadi kelas belajar Najmi penuh dengan mainan dan berantakan. Tidak ada waktu lagi untuk beberes... kelas harus di mulai.
10 menit..20 menit... masih bisa fokus anaknya. Lewat dari itu... buyar sudah. Kekeke. Lumayan sebenarnya untui anak seusia Najmi, baru 3 tahun gitu. Akhirnya dia sibuk main... dan saya terus membacakan surat yang akan dihafal.
Awalnya selama bulan pertama saya menargetkan an nas-al kafirun. Alhamdulillah annas sudah bisa, ehh untuk selanjutnya si bocah minta an naba. Gara-gara habis lihat video di youtube tentang surat ini.
Dengan waktu yang terbatas, ruangan yang kurang kondusif, emak yang kurang fokus... alhamdulillah... najmi bisa melafalkan an naba 1-3. Benar-benar harus penuh kesabaran... dan memang tiang utamanya adalah ibu. Jika ibu menyerah... anakpun menyerah. Semoga kami dikuatkan dan bisa istiqamah selalu!!! :)
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
#day2
Thursday, 11 January 2018
Semua Anak Adalah Bintang
Fyyuh... baru bisa nulis sekarang :) Setelah bekejar-kejaran dengan deadlina UAS ^_^ Padahal materi kali ini adalah materi yang saya tunggu-tunggu :)
Semua Anak Adalah Bintang... ya... saya percaya itu, karena itu pula anak pertama kami ini kami berikan nama "Najmi Tsaqib Karimah" yang berarti bintang terang yang mulia. Ya... doa yang kami selipkandalam nama Najmi adalah agar si shalihah ini bisa menjadi lentera di tengah-tengah masyarakat dengan ilmu dan akhlak yang mulia. Karena cita-cita itu pula kami aktif menimba ilmu kesana-kemari agar memiliki modal yang cukup untuk mejadikan Najmi anak yang seperti kami harapkan. Tidak mudah memang dan kami sadar butuh perjuangan ke arah sana. Atas alasan itu pula suami merestui saya menimba ilmu di IIP ^_^
Dari empat ranah yang dibawah ini :
Ranah hubungan intra personal (konsep diri)
Ranah hubungan inter personal (hubungan sesama)
Ranah hubungan dengan change factor (melek perubahan)
Ranah hubungan dengan Tuhan-nya (melek spiritual)
Ranah hubungan inter personal (hubungan sesama)
Ranah hubungan dengan change factor (melek perubahan)
Ranah hubungan dengan Tuhan-nya (melek spiritual)
saya secara pribadi sudah memiliki beberapa catatan terhadap Najmi. Mungkin akan saya ulas satu persatu dalam posingan ini (secara berseri). Pun dengan aktivitas yang membuat anak berseri-seri, insyaAllah akan saya uraikan di sini.
Sebenarnya saya sudah membuatkan sebuah video Najmi yang sedang ber-story telling, salah satu aktivitas favoritnya. NAmun dari tadi di uplot kagak sukses-sukses dan waktu setor tugas sudah diujung waktu. InsyaAllah akan diupload besok :)
HAri ini.. cukup pengantar saja dulu :)
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
#day1
Subscribe to:
Posts (Atom)
Semangat Menghafal Al Quran dan Membimbing Anak Murajaah di Rumah
Alhamdulillah, tadi pagi berkesempatan mengikuti webinar yang diadakan oleh Mataba Darul Quran Bojongsari Depok. Temanya: “Semangat Mengha...
-
Bismillah.... Butuh waktu hampir satu tahun untuk melanjutkan Part 2 ini 😆. Mohon maaf sebelumnya ya.... Awalnya mau saya buat versi video...
-
Pertanyaan berikutnya yang sering saya dapatkan adalah : "Apakah bisa membawa keluarga sambil sekolah di Taiwan?" Tentu saja bis...
-
Bismisllahirrahmanirrahiim.... Dear Moms, jumpa lagi dengan postingan saya mengenai tetek-bengek menjadi PhD Mom di Taiwan. InsyaAllah ...